Minggu, 23 Juni 2013

tugas mata kuliah menulis realese

WKM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

 Organisasi di Universitas Moestopo Beragama berjumlah sepuluh yang terdiri dari lima WKM diantaranya Media Publica, Teater Fikom, Telefikom, Kosmik dan Basket. Sementara lima lainnya tergabung dalam UKM yaitu Agrawitaka, Diamma, PSMI, KMK dan PKM.
Organisasi di kampus Jalan Hang Lekir ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan kampus UPDM (B), seperti apa yang dikatakan oleh Nur Arief Fadillah yang ditemui diruangan Teater Fikom, mengatakan bahwa Teater peduli dengan kampus Merah Putih, baik didalam maupun diluar lingkungan kampus.

Teater sendiri setiap tahunnya mempunyai acara temu Teater senasional dari berbagai wilayah Indonesia, dan dari pertemuan itulah Organisasi yang bergerak di bidang seni ini menjadi Duta kampus dengan membangun citra baik Moestopo.

Arief menyampaikan, bahwa Teater itu adalah tempat laboraturium komunikasi, artinya segala aktivitas di Teater baik pemeranan maupun instrumen musik adalah kegiatan komunikasi, ditunjang dari ilmu yang di dapat saat kegiatan belajar mengajar. Salah satu wujud kepedulian Teater adalah saat pementasan setiap kegiatan Jambore untuk tahun ajaran baru, dalam pementasannya Teater mencoba menyampaikan pesan melalui seni dan olah tubuh, bahwa menjadi mahasiswa harus kritis, peka dan memiliki rasa solid, yang sudah terkonsep dari tema acara Jambore.

Adapun pendapat lain yang datang dari Pers Mahasiswa Fikom Moestopo, Monadisa Utami Dewi yang menjabat sebagai Pemimpin Umum Media Publica. PersMa ini menjadi jembatan aspirasi antara Eksekutif Fakultas dan Mahasiswa umum, dalam bentuk sebuah karya berita News Letter berisikan informasi yang akan dikonsumsi oleh Fakultas, Mahasiswa dan lingkungan kampus.

Media Publica juga tergabung dalam Forum Pers Mahasiswa Sejabodetabek (FPMJ). Dengan produk utama terbitan, melalui FPMJ Media Publica menunjukkan kepeduliannya terhadap kampus Moestopo dengan menginformasikan bahwa kampus UPDM (B) ini bukan kampus sembarangan dan patut diperhitungkan.

Begitu pula Agrawitaka organisasi yang berada di posisi UKM mengatakan, telah memberikan pengabdian ke kampus. “Seperti kami peduli pada bencana Tsunami di Aceh, kami mengirim relawan dari Argawitaka. Itu pun kami membawa nama kampus dan mengharumkan nama kampus juga,” ungkap Ketua Argawitaka Didi Mochsyahridi.
Organisasi yang bergerak dibidang alam ini juga peduli dengan lingkungan internal kampus, dengan bentuk kegiatan menanam tumbuhan, mengadakan tempat sampah disekitar area pusat kegiatan mahasiswa.

dan di bawah inilah beberapa wkm yang bisa saya jelasan :





  Media Publica- Wadah Kegiatan Mahasiswa (WKM) Komunitas Musik Ilmu Komunikasi (Kosmik) Moestopo akan menggelar acara akbarnya yaitu Kosmik Fest. Acara musik yang merupakan acara tahunan ini bertemakan “WE ARE MOESTOPO, WE ARE THE FUTURE”.
Kosmik Fest adalah event yang sudah diadakan selama empat kali dari tahun 2010. Acara ini dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 2013 mendatang pada pukul 14.30 hingga selesai yang bertempat di pelataran parkir atas Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Dengan pengisi acara antara lain Trashic KOSMIK, TEATER FIKOM, Student Present, Sisy & the torrent, Hordy Jones, PMK Band, Angry Kids, Gempa Lokal, Parisude, People Shit, Delerium Tremens, brownchino ska, dan Secret Guest Start.
Tema yang di angkat pada tahun ini pun memiliki sebuah pesan yang memiliki dua makna yaitu menumbuhkan rasa bangga terhadap kampus merah putih dan memberikan pesan terhadap mahasiswa UPDM(B) bahwa kita adalah generasi penerus bangsa. Kosmik Fest ini berbeda dengan acara lesehan yang sering kosmik selenggarakan. Walaupun memiliki konsep yang sama yaitu acara musik, tapi kosmik fest memiliki skala acara yang lebih besar dibandingkan acara lesehan.
“Kalo bedanya mungkin hanya di skala, acara ini skala nya lebih besar ada panggungnya juga,” ungkap Anas Malik selaku Ketua Pelaksana. Kini seluruh tim dalam acara tersebut mengaku persiapan Kosmik Fest sudah mencapai 90%. Acara ini tidak hanya untuk mahasiswa UPDM(B) tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum dan tidak dikenakan biaya bagi para pengunjung.
Kosmik Fest ini tidak hanya akan menampilkan musik saja tetapi juga akan ada penampilan dance, teatrikal dan juga pameran fotografi. “ya semoga pokoknya lancar dan sukses acaranya,” tutup Anas Malik.
Kecilnya wilayah Universitas Prof.DR. Moestopo (Beragama) atau UPDM(B) berdampak pada kurangnya faktor penunjang bagi Wadah Kegiatan Mahasiswa (WKM) yang dipayungi oleh fakultas Fikom. Dari banyaknya WKM Fikom, dua diantaranya belum memiliki sarana penunjang ruangan tempat sebagai pendukung dalam aktifitas mereka. WKM Basket merupakan salah satu WKM yang belum bisa menikmati fasilitas tersebut. “Berdiri tahun 1999 sampai sekarang 2011, WKM ini belum mendapat tempat  seperti kebanyakan WKM lainnya,” ujar Heza Sundara selaku Ketua Umum WKM Basket. Heza menambahkan, sejak tahun 2008 kami selalu mengupayakan agar WKM ini mendapatkan sarana yang sama seperti kebanyakan WKM lainnya, usaha tersebut dilakukan dalam bentuk pembuatan proposal sesuai dengan prosedur yang berlaku. Mirisnya sampai saat ini mereka hanya mendapatkan bentuk alasan yang sama. Sudah tidak ada lokasi dan tidak memiliki biaya yang mendukung untuk membangun sarana tersebut adalah jawaban yang selalu diucapkan pihak fakultas.
“Jelas faktor ini sangat berdampak kesekretariat organisasi kami. Sambil terus mengupayakan, permasalahan ini bukan faktor penghambat untuk kami terus berprestasi. Saya berharap agar pihak yang terkait memfasilitasi sarana penunjang bagi kinerja organisasi kami,” ujar Heza dengan penuh harapan.

 WKM Media Publica merayakan hari jadinya yang ke -29 di Lab Humas UPDM (B). Selama hampir 3 dekade WKM  Media Publica atau yang lebih dikenal dengan singkatan MP ini mempertahankan idealismenya sebagai  Pers Mahasiswa yang Independen. Lahir era orde baru, WKM ini berhasil menempuh segala rintangannya dan dapat menjadi tolak ukur Pers Mahasiswa lainnnya hingga saat ini.
Keinginan untuk memperkenalkan kebudayaan pada kaum muda menjadi alasan WKM ini menyusung tema “Mem-Panjimilenium-kan Generasi Gatotkaca” pada perayaan hari jadinya. Beberapa cara memperkenalkannya, yaitu dengan memutar video tentang band Hiphop Jogja Foundation dan pemutaran video dokumenter tentang batik filmmaker Nia Dinata. Selain pemutaran video, MP juga mengadakan diskusi dengan dosen – dosen Fikom mengenai kebudayaan saat ini. Tak hanya itu, WKM Kosmik dan WKM Teater Fikom ikut memeriahkan acara dengan menampilkan hiburan.
“Harapannya, semoga MP (Media Publica) dapat menjadi lebih baik”, ujar Ratih selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan keinginannya dengan sederhana WKM MP sendiri merupakan WKM tertua di UPDM (B),  salah satu produknya saat ini adalah Hot News.


 Komunitas ini dibentuk sebagai wadah bagi mahasiswa Universitas Prof. DR. Moestopo yang ingin belajar lebih jauh tentang fotografi, khususnya yang tidak memiliki kamera sendiri.
 Selain kegiatan intra kampus seperti Senat Mahasiswa dan BEM, di setiap kampus juga ada kegiatan ekstra atau unit kegiatan mahasiswa (UKM), seperti teater, fotografi, jurnalis, olahraga, dan lain-lain. Nah, di kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ada sebuah kegiatan mahasiswa yang cukup aktif, yaitu Telefikom Fotografi.
Telefikom Fotografi merupakan Wadah Kegiatan Mahasiswa (WKM) pecinta fotografi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang berdiri sejak 11 November 1991. Kata 'Tele' sendiri diambil dari jenis lensa, dan 'Fikom' itu adalah Fakultas Ilmu Komunikasi, jadi nama komunitas ini kira-kira berarti para mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi yang hobi fotografi.
"Kalau dari sejarah awalnya sih dibentuk oleh beberapa mahasiswa Moestopo yang suka fotografi dan hanya 'tongkrongan' biasa, kemudian dibuatlah sebagai Wadah Kegiatan Mahasiswa (WKM). Dan salah satu pencetus atau pendirinya kini menjadi dewan penasihat kami, yaitu Arizona Sudiro," jelas Gerald Dwitama, anggota Telefikom saat ditemui TNOL di kampus Prof. Dr. Moestopo (Beragama),
 Mahasiswa semester akhir ini menjelaskan, Telefikom Fotografi juga sebagai sarana mahasiswa UPDM (B) dalam mempelajari fotografi teknis maupun non-teknis serta pembelajaran mengenai organisasi. Telefikom Fotografi tergabung dalam Persatuan Fotografi Mahasiswa (PANORAMA) yang terdiri dari 22 kampus di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dikatakan pria yang juga mantan pengurus Telefikom Fotografi ini, "Kita sudah memiliki 21 angkatan yang terbentuk. Dan yang sekarang lagi berjalan ini angkatan ke- 22, namun mereka masih dalam proses pendidikan, yang Insya Allah bulan Desember selesai dan mengadakan pameran angkatan."
Ditambahkan Gerald, Telefikom Fotografi memiliki tiga kategori keanggotaan, yaitu Blur, Fokus, dan Klik. Anggota Blur merupakan anggota yang diproses dari calon anggota yang dimana mereka mengikuti proses pendidikan dan pameran angkatan.
 "Jadi pameran angkatan selesai, mereka dilantik jadi anggota Blur, anggota barunya Telefikom. Mereka ikutin proses program kerjanya Telefikom, sampe ke pameran akbar di akhir periode. Jadi pameran akbar selalu di akhir periode kepengurusan," imbuh Gerald.
Ia melanjutkan, "Dari pameran akbar, anggota Blur ini baru dilantik jadi anggota Fokus secara penuh, dan nantinya mereka bisa jadi ketua atau ikut kepengurusan."
Sedangkan anggota Klik merupakan anggota Telefikom yang sudah tidak aktif di perkuliahan atau sudah lulus. "Jadi keanggotaan kita, bisa dibilang seumur hidup," ucapnya.
Untuk menjadi anggota Telefikom Fotografi pun tidak harus memiliki kamera. "Nggak harus punya kamera, karena kita kan benar-benar wadah, khususnya untuk teman-teman Fikom yang nggak punya kamera tapi ingin belajar fotografi serius, nah di Telefikom lah tempatnya," jelas Gerald.

 Meskipun berbeda angkatan, namun antar anggota Telefikom tidak ada yang namanya senioritas. "Kita disini sistemnya kekeluargaan, jadi kalau ada anggota yang baru masuk, kita anggap adik kita, kita saling menjaga satu sama lain. Nggak ada senioritas," tandasnya.
Pameran Foto
Telefikom Fotografi juga memiliki berbagai macam kegiatan, seperti pameran, seminar dan workshop fotografi, hunting foto 1 dan hunting foto 2, serta majalah dinding. Selain itu, ada pula Pendidikan dan Pelatihan Fotografi dan Organisasi untuk mengembangkan kemampuan dan regenerasi anggota baru.
Kegiatan yang sering dilakukan Telefikom adalah pameran foto. Gerald mengatakan bahwa ada beberapa jenis pameran foto Telefikom, yaitu pameran angkatan, pameran akbar, pameran bersama, serta pameran kecil seperti di lorong-lorong  kampus. Dalam setahun, mereka selalu mengadakan pameran kurang lebih tiga kali dalam satu periode.
Tidak hanya itu, Telefikom juga menaruh rasa kepedulian kepada masyarakat dengan mengadakan kegiatan sosial, seperti kunjungan ke panti asuhan, mengumpulkan barang-barang bekas dan penggalangan dana untuk disumbangkan.
"Kalau seminar, workshop itu masuknya di rangkaian acara pameran. Kita juga ada hunting bareng, terakhir ke Bromo. Ada juga sih dari anggota kita, tiga orang yang hunting ke India, itu di luar program kerja Tele, tapi mereka tetap bawa bendera Telefikom Fotografi,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar